TUAHMARWAHNEWS. COM | PEKANBARU – Aksi cepat tanggap kembali ditunjukkan oleh tim kesehatan Puskesmas Sail dalam menangani persoalan kesehatan di tengah masyarakat. Kali ini, seorang pria yang termasuk kategori Orang Terlantar (OT) ditemukan dalam kondisi lemah dan memprihatinkan di tepi jalan. Peristiwa ini terjadi di Jalan Hangtuah, tepatnya di Simpang Hang Jebat RT 01/RW 03 Kelurahan Suka Mulia, Kecamatan Sail, pada Selasa (2/9/2025).
Berkat laporan warga dan koordinasi lintas pihak, pasien akhirnya berhasil dievakuasi dan kini mendapat penanganan medis di RSUD Petala Bumi Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, keberadaan pasien terlantar itu pertama kali diketahui oleh warga yang sedang melintas. Melihat kondisi pria tersebut yang tergeletak tak berdaya dan tampak sakit, warga kemudian berinisiatif melaporkan kejadian ini kepada Ketua RT 01, Agus. Laporan tersebut selanjutnya diteruskan ke Kantor Lurah Suka Mulia.
Lurah Suka Mulia, Azwar, SH, mengaku menerima laporan langsung dari Ketua RT dan segera berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Sail. “Begitu laporan masuk, kami langsung hubungi pihak puskesmas agar segera melakukan penanganan. Syukurlah, responnya cepat dan pasien bisa segera dibawa ke rumah sakit,” ujar Azwar.
Tim medis Puskesmas Sail yang dipimpin dr. Berty langsung turun ke lokasi. Mereka memberikan pertolongan pertama kepada pasien yang sudah dalam kondisi lemah. “Setelah mendapat laporan dari kelurahan, kami segera bergerak ke lokasi. Kami lakukan tindakan medis darurat di tempat dan kemudian mengevakuasi pasien ke RSUD Petala Bumi agar mendapat penanganan lebih lanjut,” jelas dr. Berty kepada awak media.
Pasien tersebut hingga kini belum diketahui identitasnya. Warga sekitar hanya mendapati pria itu dalam keadaan tidak berdaya, sehingga kuat dugaan ia merupakan orang terlantar yang tidak memiliki tempat tinggal maupun keluarga yang mendampingi.
Kepala Puskesmas Sail, dr. Armiyetti, melalui sambungan telepon, menegaskan pentingnya kecepatan dalam merespons kasus-kasus darurat seperti ini. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat yang peduli serta pihak kelurahan yang sigap melaporkan.
“Alhamdulillah, penanganan pasien terlantar ini berjalan lancar. Saya mengapresiasi warga yang peduli dan segera melaporkan ke pihak kelurahan. Kami di puskesmas memang dituntut untuk selalu siap siaga, karena sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat, kecepatan kami bisa menentukan keselamatan nyawa seseorang,” ungkap dr. Armiyetti.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihak Puskesmas Sail tidak bekerja sendiri. Koordinasi segera dilakukan dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan pihak RSUD Petala Bumi untuk memastikan pasien mendapat penanganan medis sekaligus pendampingan sosial. “Kami sudah berkomunikasi dengan lintas sektor, termasuk Dinsos, karena pasien ini masuk kategori Orang Terlantar. Harapannya, ia bisa mendapatkan perawatan hingga pulih, dan juga solusi terkait keberlanjutan hidupnya nanti,” tambahnya.
Kasus ini menegaskan bahwa sinergi antara masyarakat, perangkat kelurahan, puskesmas, hingga rumah sakit sangat penting dalam menangani persoalan sosial dan kesehatan. Tanpa laporan warga, mungkin pasien akan terus tergeletak dalam kondisi kritis. Tanpa gerak cepat aparat, mungkin keselamatan nyawanya tak tertolong.
Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri melalui Dinas Sosial telah beberapa kali menerima laporan terkait keberadaan orang terlantar di sejumlah titik jalan. Mereka biasanya langsung melakukan pendataan dan pembinaan, bekerja sama dengan lembaga sosial atau panti. Namun, dalam kasus di Jalan Hangtuah ini, karena pasien dalam kondisi sakit serius, langkah pertama yang dilakukan adalah mengutamakan tindakan medis.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif warga. Ketika ada orang dalam kondisi darurat, langkah sederhana berupa laporan dan koordinasi bisa menjadi penyelamat nyawa.**
Liputan : Jefri Pernandes
Editor : Ricky Sambari
(Redaksi/RH)